Waduh... Farhat Ngeramal : Pemenang Pilkada Bukan Petahana Karena Peluangnya Kecil

JAKARTA - Farhat Abbas memberikan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta saat dihubungi Okezone, Jumat (17/2/2017). Dalam prediksinya, Farhat menilai peluang pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat untuk memenangkan putaran kedua sangat kecil.

"Yang pasti pemenangnya bukan petahana. Karena kalau petahana bisa menang, harusnya enggak perlu sampai dua putaran. Di putaran satu saja kan petahana enggak sampai 50 persen suaranya. Intinya, besar kemungkinan petahana akan gagal kalau sudah masuk putaran dua," tutur mantan suami Nia Daniaty.

Tak hanya memberikan prediksi, Farhat Abbas juga turut mengomentari jalannya pesta demokrasi di DKI Jakarta yang telah berlangsung 15 Februari 2017 lalu. Menurut Farhat, terpecahnya suara warga Jakarta menjadi dua kubu besar dapat memancing semangat orang-orang yang di pemilihan putaran pertama tidak menggunakan hak suaranya (golput).

"Menarik sih kalau sampai dua putaran gini. Yang satu pasangan petahana, yang satu mantan menteri. Seru sih. Bisa jadi mereka yang tadinya golput jadi ikut memberikan hak suara mereka," ujarnya.

Seperti diketahui, hasil quick count Pilkada DKI Jakarta menunjukkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat berhasil memenangkan suara di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu. Sementara pasangan Anies Rasyid Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno, sukses merajai kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Dengan hasil ini, pasangan petahana gagal meraih suara 50 persen plus satu sehingga pemilihan harus dilakukan dalam satu putaran lagi. Secara keseluruhan, Basuki - Djarot hanya mengumpulkan 42.10 persen suara, unggul tipis atas Anies - Sandi yang menempel ketat dengan perolehan sebesar 40.48 persen. Sedangkan untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, keduanya dinyatakan kalah dalam pemilihan usai hanya mendapatkan dukungan sebesar 17.42 persen. (okezone)