Breaking News

Mendapatkan Suara Diposisi Tertinggi, Secara Otomatis Bisa Pengaruhi Pemilih Untuk Dukung Pasangan Ahok - Djarot

JAKARTA - PASANGAN nomor urut 2 Pilgub DKI Jakarta Basuki- Djarot memiliki peluang cukup terbuka memenangkan pilkada putaran kedua. Peluang itu dapat dilihat dari beberapa aspek misalnya perolehan suara tertinggi menjadi salah satu referensi pemilih mengalihkan pilihan politiknya kepada pasangan ini.

"Kalau ada yang mengatakan Basuki-Djarot bisa menang putaran kedua, saya kira peluang itu cukup terbuka. Ada beberapa alasan mendasar misalnya perolehan suara Ahok-Djarot tertinggi dari dua pesaingnya, secara psikologis pemilih lebih memilih mereka", ucap pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe di Jakarta, Jumat (17/2).

Selain itu kata Ramses, sejumlah partai pengusung Agus-Sylvi seperti PPP dan PKB bisa saja mengarahkan dukungannya ke pasangan Basuki-Djarot apalagi kedua parpol ini punya menteri di pemerentahan Presiden Joko Widodo. Megawati selaku Ketua Umum PDIP pasti akan melakukan langkah-langkah strategis untuk meyakinkan kedua parpol itu.

Lebih lanjut Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini menjelaskan, selain alasan tersebut ada alasan lain juga pasangan Basuki-Djarot meraih suara tertinggi pada putaran kedua nanti diantaranya, kualitas figur Ahok-Djarot yang sudah terbukti membangun Jakarta.

"Jadi bisa jadi referensi kuat juga pemilih mengalihkan dukungannya ke mereka",paparnya.

Sementara itu, warga DKI Jakarta tidak merasa heran jika paslon nomor dua Basuki - Djarot dan nomor tiga Anies- Sandi akan maju lagi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua pada sekitar 19 April.
Seorang mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, Aprinda
Pujiyanti, mengatakan ia sudah memperkirakan bahwa paslon nomor 2 dan 3 yang akan maju pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Saya sudah menduganya, kedua pasangan memang terlihat siap," kata Aprinda Antara di Jakarta. (mediaindonesia)

Tidak ada komentar