Mau Jadi Jongos Rizieq Syihab, Anak Buah FPI Kalimantan Bentuk Forum FPMAM

BANJARMASIN - Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam Provinsi Kalimantan Selatan, Aan Kurniawan, menyatakan umat muslim asli Kalimantan bersepakat membentuk Forum Persaudaraan Muslim Asli Kalimantan. Pembentukan FPMAM, menurut Aan, merespons aksi ratusan orang di Kota Samarinda yang mendesak penangkapan Rizieq Syihab dan pembubaran FPI pada Rabu lalu.

“Setelah ribut-ribut di Samarinda kemarin (Rabu 25 Januari 2017), ternyata Dayak muslim sudah bentuk organisasi ini (FPMAM). Kepengurusannya sudah tersebar ke seluruh Kalimantan,” ujar Aan Kurniawan kepada Tempo di Banjarmasin, Ahad 29 Januari 2017. “Terutama yang mayoritas muslim,” ia melanjutkan.

Tapi, organisasi ini belum memiliki struktur pengurus di Kalimantan Selatan. Itu sebabnya, ia mendesak organisasi FPMAM segera membentuk struktur kepengurusan di Kalimantan Selatan. Menurut Aan, FPMAM terdiri dari lintas organisasi muslim yang kebetulan bersimpati atas sosok Rizieq Syihab.

“Bukan hanya FPI saja, banyak itu. Saya lupa, enggak hafal,” ujar Aan. Ia menegaskan, keberadaan FPMAM demi membela ulama Rizieq Syihab karena sudah ada gerakan-gerakan di Kalimantan yang berambisi menjatuhkan Rizieq Syihab. “Dalam waktu dekat, saya akan koordinasi lagi.”

Ihwal desakan Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional, Jakobus Kumis yang menyerukan pembubaran FPI, Aan Kurniawan merespons dingin karena sudah banyak dukungan moral umat muslim terhadap Rizieq Syihab. 

“Jakobus itu siapa ya? Orang mana itu? Saya santai saja, enggak perlu ditanggapi emosional. Saya pribadi, seandainya beliau diproses secara hukum enggak masalah. Tapi kalau sampai beliau terancam, kami pasti turun tangan sebagai pelindung ulama,” kata Aan.

Di sela pelantikan pengurus Dewan Adat Dayak Kalimantan Selatan kemarin, Yakobus Kumis mengatakan orang Dayak mengecam keras atas sikap Rizieq Syihab. Menurut Yakobus, sikap arogan Rizieq Syihab dan FPI berpotensi memecah belah keutuhan NKRI. Sikap arogan FPI yang dimaksud Yakobus seperti melakukan tindakan anarkis, memicu keresahan, dan kerap melawan hukum. (TO)