Terlalu Lebay, Kata PDIP : Hanya Pak SBY yang Merasa Disadap, Karena Tidak Ada Yang Mneyebut Ada Penyadapan Dalam Sidang Ahok
JAKARTA - Benarkah percakapan lewat telepon antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin disadap? Sampai sekarang masih menjadi polemik hangat.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira heran kenapa Yudhoyono sampai merasa disadap, padahal sebelumnya tidak ada yang menyebut ada penyadapan selama persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Nggak ada yang bicara soal penyadapan hanya Pak SBY yang merasa disadap," kata Andreas di DPR, Kamis (2/2/2017).
Anggota Komisi I DPR menambahkan lebih baik sekarang semua pihak fokus pada proses persidangan Ahok yang sudah memasuki agenda kedelapan ketimbang termakan rumor. Diharapkan, sidang tersebut akan menghasilkan keputusan yang benar.
"Kita fokus dulu pada persidangan untuk menegakkan kebenaran sehingga tidak bias kepada isu-isu lain di luar isu pokok. Masyarakat pun lelah dengan isu-isu yang sebenarnya tidak jelas juga dasarnya," kata dia.
Yudhoyono menduga disadap setelah mendengar pertanyaan pengacara Ahok di persidangan kepada Ma'ruf Amin untuk mengonfirmasi apakah ada telepon dari Yudhoyono kepada Ma'ruf yang intinya untuk mengatur pertemuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di PBNU dan penerbitan fatwa MUI.
Ma'ruf menegaskan bahwa dirinya tidak ditelepon Yudhoyono untuk mengatur pertemuan, apalagi menerbitkan fatwa.
Kemarin, Yudhoyono mengklarifikasinya. Dia meminta aparat penegak hukum mengusut hal ini dan berharap menjadi perhatian Presiden Joko Widodo jika benar ada penyadapan.
Pernyataan Yudhoyono yang curiga teleponnya disadap kemudian bergulir ke DPR dan sekarang muncul wacana dari anggota Demokrat untuk mengusulkan hak angket tentang penyadapan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar belum mau menanggapi rumor tersebut.
“Bisa jadi ini spekulasi, jadi ini masih informasi-informasi yang mesti kita cermati,” katanya. (suara.com)
Tidak ada komentar