Breaking News

Wahai Umat Islam, Dengarlah Suara Cendekiawan Tentang Ahok

JAKARTA  - Selepas sidang keempat kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terdapat catatan penting di balik gelombang kecaman terhadap Ahok, bahwa ada beberapa pendapat dari para intelektual yang mumpuni dalam ilmu Islam disertai kecerdasan emosional dalam memberikan jawaban terhadap kasus Ahok.

Prof. Azyumardi Azra; ”Janganlah kita umat Islam, terutama masyarakat awam ditunggangi kepentingan politik yang akan menciptakan krisis di Indonesia. Kalau krisis terjadi, yang paling rugi adalah umat Islam. Saya kira kasus Ahok ini pelajaran yang baik bagi politisi untuk tidak membawa isu agama ke dalam politik,”

Prof. Mahfud M.D; ”Ahok kuat sebagai cagub, karena dia berani melawan dan melabrak koruptor. Sementara cagub yang berkoar-koar mau tegakkan syari’at Islam ternyata di-OTT korupsi.”

Buya Syafi’i Ma’arif; ”Saya tidak pernah meragukan ke-Indonesiaan Ahok. Terobosan dia bukan hanya soal korupsi saja, tapi ada nilai-nilai yang lain.”

Alwi Shihab; ”Lebih baik Indonesia dipimpin bukan orang Muslim tapi adil, daripada dipimpin orang Islam tapi Zalim.”

Yenny Wahid (putri sulung alm.Gus Dur); ”Hanya orang berhati kotor yang tidak bisa MENILAI KEBAIKAN AHOK.”

Nasaruddin Umar; ”Saya juga menyimak betul apa yang disampaikan bapak Gubernur Basuki. Saya memahami bahwa konteksnya tidak dalam arti menghina ayat 51 surat al-Maidah. Umat Islam harus hati-hati dalam merespon, jangan sampai dibawa ke politik.”

Kutipan-kutipan tadi, dalam hemat kebijakan redaksional Jitunews, adalah untuk menjaga perimbangan dalam memberikan penilaian terhadap personifikasi Ahok.

JITUNEWS.COM


Tidak ada komentar