Breaking News

Malu Pernah Kerja Di Perusahaan “ Kafir “, Novel Sebut Pizza Hut Menjadi Fitsa Hats

JAKARTA  - Usai menjalani sidang perkara dugaan penodaan agama di di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017) malam, terdakwa Basuki Tjahaja Purnama jumpa pers.

Ahok menyinggung pernyataan para saksi, di antaranya Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin.

Novel, katanya, pernah bekerja di restoran asal Amerika Serikat bernama Pizza Hut selama beberapa tahun. Namun, di berita acara pemeriksaan, kata Ahok, Novel menulis nama restorannya menjadi Fitsa Hats.

"Nama saksinya Habib Novel. Dia kerja dari tahun 92 sampai 95 di Pizza Hut. Tapi mungkin karena dia malu kerja di Pizza Hut karena itu punya Amerika, dia sengaja menuliskan Fitsa Hats," ujar Ahok.

Ketika mengetahui hal tersebut, Ahok mengaku tak dapat menahan tawa.

"Saya sampai ketawa. Dia ngakunya nggak perhatikan, padahal dia tanda tangan semua," kata Ahok.

Ahok menduga Novel tak mau menuliskan nama Pizza Hut karena malu pernah dipimpin orang yang tak seiman.

"Mungkin dia malu karena punya pandangan nggak boleh dipimpin oleh orang kafir yang beda iman. Jadi RT RW dinilai juga nggak boleh nggak seiman," Ahok menambahkan.

Ahok juga mempertanyakan penyataan Novel yang menuduhnya merekayasa kasus demonstrasi FPI yang berujung ricuh di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ketika itu, Novel dinyatakan bersalah dan divonis tujuh bulan penjara.

"Dia menuduh saya merekayasa, penjarakan dia. (Kalau begitu) saya tersanjung bisa merekayasa menjarakan Habib Novel. Justru saya kalau dia ketahuan (memberikan keterangan) palsu saya harap dia bisa dipenjara tujuh tahun," kata Ahok.

Ahok membantah tuduhan tersebut. Menurut dia Novel bisa dipersoalkan karena memberikan kesaksian palsu.


SUARA.COM

Tidak ada komentar