Breaking News

Tegasnya TNI langsung copot Dandim yang latih FPI Ormas Anti Pancasila

SERANG  - TNI langsung mencopot Komandan Daerah Militer (Dandim) 06/03 Lebak, Letkol Czi Ubaidillah setelah ramai beredar foto TNI memberikan latihan bela negara untuk Front Pembela Islam (FPI). Pangdam III Siliwangi Mayjen Muhammad Herindra menegaskan pelatihan bela negara tersebut tidak melalui dan menggunakan standar operasional prosedur (SOP) yang ada di internal TNI.

"Saya sudah cek, latihan di Kodim Lebak khususnya di wilayah Koramil Cipanas. Saya sudah melihat itu. ternyata pelaksanaan latihan bela negara tersebut tidak melalui SOP yang seharusnya dilakukan," kata Mayjen M Herindra, usai acara serah terima jabatan Komandan Korem 064/Maulana Yusuf di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin (9/1).

Oleh sebab itu, Pangdam mengambil langkah dengan mencopot Dandim 06/03 Lebak, Letkol Czi Ubaidillah. Seharusnya, latihan Bela Negara dilakukan melalui izin berjenjang di tubuh TNI.

"Dandim ke Danrem, dari Danrem ke saya (Pangdam), baru kemudian saya akan menentukan iya atau tidaknya," kata Pangdam.

Setelah melakukan pencopotan terhadap Dandim Lebak, Pangdam juga memastikan besok, Selasa (10/1) sudah menempatkan pejabat penggantinya.

"Penggantinya yakni Letkol Safa, sebelumnya dia di Kasiter (Kepala Seksi Teritorial)," kata Pangdam.

Mayjen M Herindra menegaskan, latihan Bela Negara bisa diikuti oleh semua elemen warga negara Indonesia, tak terkecuali oleh organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Namun, Harindra menjelaskan, organisasi yang berhak mengikuti latihan tersebut adalah yang pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, Undang-Undang 45, Bhineka Tunggal Ika, dan kemajemukan.

"Kita siap melatih. Tapi kalau ada LSM yang tidak pro Pancasila, pro kemajemukan, pro Undang-Undang 45, saya akan pertimbangkan itu," kata Herindra

Dalam kesempatan yang sama, Herindra berpesan kepada seluruh pimpinan militer di daerah, selalu koordinasi dengan pusat terkait latihan Bela Negara. "Tentara itu harus izin jelas ada hirarki," tegasnya.

Menanggapi masalah ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pencopotan Letkol Czi Ubaidillah dari jabatannya sebagai Dandim Lebak menjadi pelajaran berharga bagi berbagai pihak. Letkol Czi Ubaidillah dicopot karena menggelar latihan Bela Negara untuk anggota Front Pembela Islam (FPI).

"Dandim sudah dicopot dan diganti sehingga dengan demikian persoalan ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin mengadakan acara-acara (bela negara) seperti itu." kata Pramono di kantornya, Jakarta, Senin (9/1).

Namun sejumlah pihak juga menyayangkan pencopotan ini. Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah latihan Bela Negara diberikan TNI kepada FPI adalah upaya baik. Dia menyayangkan keputusan Pandam III Siliwangi mencopot Ubaidillah.

"Apapun TNI kalau ada permintaan di masyarakat ingin dilatih, keterampilan bela negara kah, ya harus (dilatih). Kan gagah kalau FPI cium merah putih kan. Jangan istilahnya pemikiran kita jangan dikotomis, kan itu merusak konsepsi negara kesatuan juga," kata Fahri.

Materi-materi disajikan dalam program Bela Negara dinilai cukup baik bagi semua warga negara, termasuk FPI. Salah satu materinya, yakni Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4). Oleh karena itu, Fahri mendukung organisasi masyarakat seperti FPI mendapatkan pelatihan tersebut.

"Kalau enggak dilatih bela negara, bela siapa dong, masa suruh dilatih bela Ahok. Kan sebetulnya sekarang ini ada kepentingan bagi kita untuk memiliki pedoman-pedoman standar di dalam kesadaran bela negara. Kalau dulu itu ada PMP, kemudian penataran P4, sekarang tuh ada juga kurikulum pelajaran kewarganegaraan ya," tegasnya.


MERDEKA.COM

1 komentar:

  1. Mari kujungi agen kami ya di w.w.w*f*a*n*s*b*e*t*t*i*n*g*c.0
    Atau bisa add pin kami 5EE80AFE
    Game online aman dan terpercaya, semoga beruntung :)

    BalasHapus