Breaking News

Elektabilitas Ahok Melonjak Karena Masyarakat Jakarta Cerdas, Tidak Mau Dibohongi Ormas Penjual Agama

JAKARTA  - Perhelatan Pilkada DKI 2017 tinggal menghitung hari, dukungan kepada calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat kian mengalir. Elektabilitas pasangan petahana ini pun berdasarkan survei kian melonjak.

Banyaknya dukungan kepada Ahok-Djarot terlihat dari jumlah pendukung yang makin membludak di markas pemenangan pasangan nomor urut dua itu, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, manakala Ahok hadir di tempat tersebut.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul mengatakan, masyarakat Jakarta sangat cerdas, sehingga tahu mana pemimpin yang layak untuk memimpin ibukota lima tahun ke depan.

Selain itu Ruhut menambahkan, meningkatkan elektabilitas Ahok dan mengalirnya dukungan jelang hari pencoblosan, 15 Februari, membuktikan masyarakat dapat menilai kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok hanyalah mengada-ada.

"Ingat ini reformasi, masyarakat itu sudah sangat cerdas, mereka akhirnya terbuka matanya, oh Ahok itu dizolimi, oh Ahok itu difitnah, oh Ahok itu dihina, karena tidak pernah Ahok melakukan penistaan agama," kata Ruhut kepada Netralnews.com, Kamis (26/1/2017).

Lebih jauh Ruhut menjelaskan, kasus dugaan penistaan agama sengaja dibuat akibat dari ketakutan lawan politik Ahok-Djarot.

"Itu kan bentuk ketakutan dari lawan-lawan politiknya, karena kalau diusut-usut saksi pelapor itu kecenderungan dekat sama ini, sama itu, ya udahlah itu semua bentuk ketakutan," ungkapnya.

Pernyataan serupa juga dilontarkan politisi PDI-P yang juga anggota DPR, Masinton Pasaribu. Ia menyebut, derasnya dukungan kepada Ahok-Djarot membuktikan masyarakat dengan gamblang melihat kejelasan kasus Ahok.

"Elektabilitas naik terus, dan faktanya masyarakat tetap memilih Ahok. Apa lagi mendengar keterangan saksi-saksi di persidangan, kan mulai kelihatan. Belum lagi banyak saksi yang tidak hadir, ini semakin memperjelas," ujarnya, Kamis (26/1/2017).

Demikian juga pernyataan dari Ketua Bapilu DPD PDI-P DKI, Gembong Warsono. "Masyarakat makin hari makin tahu, proses pengadilan membuka mata dan telinga warga Jakarta," ungkapnya, Selasa (24/1/2017).

Sebelumnya, dari survei yang dilaksanakan Poltracking Indonesia selama 9-13 Januari 2017, tercatat tingkat elektabilitas pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, meningkat tajam dalam dua bulan terakhir ini.


Ahok-Djarot mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 6,88 persen, dari November 2016 sebesar 22,00 persen menjadi 28,88 persen di Januari. NETRALNEWS.COM

Tidak ada komentar