Breaking News

Suruh Masyarakat Awasi TPS, Padahal Sudah Ada Polisi, Ruhut Nilai Anies Semakin Galau

JAKARTA - Juru bicara pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, menilai bahwa calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin terlihat galau.

Hal tersebut terlihat dari langkah Anies yang mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), padahal ada petugas kepolisian yang menjaga TPS.

"Pendapat saya memang, Anies-Sandi semakin galau melihat putaran kedua," kata Ruhut kepada Netralnews.com, Kamis (23/3/2017).

Ruhut menambahkan, pihak Anies menuturkan, makin banyak yang dukung, nyatanya rakyat sudah mulai meninggalkannya. "Kan kita tahu yang mendukung dia adalah salah satu ormas yang begitu keras," katanya.

Terkait Anies mengimbau masyarakat untuk jaga TPS, Ruhut menyampaikan, Anies sebagai seorang profesor doktor harus sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum, kaitan dengan kamtibmas itu tugas polisi.

"Jadi dia mungkin ingin ada bentrokan, sehingga mengajak masyarakat ke TPS-TPS, jadi sebenarnya lebih baik diserahkan kepada kepolisian," ujarnya.

Untuk diketahui, saat melakukan sosialisasi di wilayah Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Anies menyerukan kepada masyarakat agar ikut mengawasi TPS.

"Dijaga sampai sore, sampai sore, tidak usah semuanya, tapi gantian menjaga," katanya.

Menurutnya, TPS perlu dijaga agar tidak ada masalah. "Kita tidak ingin sekali, sudah nyoblos, tahu-tahunya bermasalah. Siap ya jaga TPS, jadi dengan begitu TPS di sini bisa adil, jujur, dan demokratis," terang Anies.

Sementara, hal tersebut bertentangan dengan imbauan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana yang mengimbau agar masyarakat tidak ikut-ikutan mengawasi TPS, karena sudah ada petugas dan instansi terkait yang mengawasi TPS saat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 nanti.

“Sebagian masyarakat diminta untuk datang ke TPS-TPS dalam rangka mengamankan, dan saya sampaikan tidak perlu melakukan itu semua, karena TPS sudah dijaga oleh petugas polisi dan instansi terkait,” kata Suntana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/3/2017).


Menurutnya, polisi yang akan menjaga keamanan dan mencegah terjadinya kecurangan di TPS selama pemungutan suara hingga perhitungan suara, karena semua ada proses dan aturannya. (netralnews)

Tidak ada komentar