Breaking News

Luas Tanam Ketigaan Meningkat

INDRAMAYU - Luas tanam padi musim gadu kedua di Indramayu meningkat beberapa kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Indramayu memperkirakan luas tanam ketiga tahun ini di Indramayu sudah mencapai 100 ribu hektar dari yang biasanya seluas 20 ribu hektar saja.

Pemerintah daerah setempat menurut Wakil Ketua KTNA Indramayu, Sutatang menargetkan luas tanam kali ini sebanyak 150.072 hektar. “Tapi petani mengkhawatirkan serangan tikus yang biasa terjadi saat musim tanam gadu kedua,” katanya saat dihubungi Minggu, 28 Agustus 2016.

Dari pantauannya di lapangan, wilayah pertanian yang sedang melakukan persemaian dan tanam kali ini antara lain Kecamatan Tukdana, Bangodua, Sukagumiwang, Haurgeulis dan lainnya. Biasanya, tanam ketiga hanya dilakukan petani di tiga kecamatan di antaranya saja.

Proses tanam yang tidak serentak dianggap beresiko memicu serangan hama tikus. Sutatang mengatakan, jangkauan serangan tikus bisa mencapai satu kilometer. Itu artinya, tikus yang menyerang berasa dari daerah lain yang sudah tanam sebelumnya. Ia menilai, ancaman serupa terjadi di semua wilayah Indramayu.

Selain itu, Sutatang menilai proses tanam ketiga setiap tahun selalu terkendala suplai air ke sawah-sawah warga. “Suplai air dari saluran sekunder biasanya tidak sampai ke jaringan usaha tani. Tahun ini petani tertolong dengan kondisi cuaca kemarau basah sehingga sawah-sawah mereka bisa terairi,” kata Sutatang.

Ia menganggap perhatian pemerintah kurang maksimal dalam membangun fasilitas pengairan bagi lahan pertanian. Menurut Sutatang, pemerintah harusnya jangan hanya merevitalisasi saluran air hingga tingkat sekunder tapi juga hingga ke sawah-sawah petani. Ia memprediksi kondisi saluran air ke sawah-sawah wilayah Indramayu rusak hingga 60 persen di antaranya.

Dengan kondisi saluran air yang tidak optimal ditambah ancaman hama tikus, Sutatang memperkirakan target luas tanam yang ditentukan pemerintah baru bisa terealisasi pada Desember 2016 mendatang. Sementara itu, wilayah yang melakukan tanam ketiga juga meminta bantuan pupuk tambahan kepada pemerintah daerah.

“Kalau itu sudah dirapatkan beberapa waktu lalu. Petani meminta bantuan pupuk sebanyak lima kuintal per hektar,” kata Sutatang menambahkan. Ia berharap hasil produksi padi pada musim gadu kedua bisa meningkat dari yang sebelumnya maksimal enam ton per hektar menjadi tujuh ton per hektar seperti saat musim rendeng 2016 lalu. (Sumber Pikiran Rakyat)

1 komentar:

  1. Anda inGin puNya kesempatan besar uNtuK menanG hingGa Ratusan juta Rupiah|Ay0 seger4 d4ftar kan diri and4 di #ionQQ# invite pin bb#58ab14f5

    BalasHapus