Breaking News

Respon MUI Soal Kasus Dugaan Penistaan Agama Yang Dilakukan Habib Rizieq, Mau Ketemu Dulu Katanya

MAKASSAR  – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maruf Amin, angkat suara terkait kasus yang baru-baru ini mendera Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang dianggap menghina agama Kristen, saat melakukan ceramah di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu (25/12).

Orang nomor satu di MUI itu pun berjanji akan mengusut kasus yang mendera pentolan FPI tersebut. Namun sebelumnya ia akan melihat video atau rekamannya terlebih dulu sebelum memastikan apakah Rizieq melakukan tindakan yang sama dilakukan dengan Gubernur nonaktif Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, atau tidak.

"Saya belum mengetahui apa yang dilaporkannya itu, apa betul itu masuk penistaan apa tidak, jadi kita lihat dulu. Meskipun dalam ceramah, kalau betul dia menista kan bisa saja. Ahok kan dia juga ceramah. Tapi saya belum tahu apa betul dia menista," ungkap Maruf usai membuka Rapat Kerja Daerah dan Ta'aruf MUI Sulawesi Selatan, di Hotel Sahid Jaya Makassar, Selasa (27/12).

Lebih jauh, Maruf pun mengaku akan mengadakan pertemuan dengan Rizieq dan menanyakan langsung soal dugaan penistaan agama tersebut.

"Persisnya nanti kita tanya, kita coba dengarkan videonya, kemudian kita tanya beliau, apa sih yang sebenarnya dimaksud. Nanti kita adakan investigasi, sehingga kita bisa memberikan pendapat, sekarang belum bisa," pungkas Maruf.

Seperti diwartakan sebelumnya, Senin (26/12) lalu, pimpinan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya. Rizieq dilaporkan karena orasi dan ceramahnya yang dianggap menghina agama Kristen.

Dalam laporannya, PP PMKRI turut menyertakan soft copy video berdurasi 21 detik pidato Habib Rizieq yang dianggap tak hanya sekadar menyinggung, namun juga menghina agama tersebut. Video itu belakangan juga menjadi viral dan banyak beredar di media sosial hingga menjadi banyak perbincangan di masyarakat.


(jitunews.com)

Tidak ada komentar