Breaking News

Cegah Konflik SARA, GMKI Tolak Kehadiran Habib Rizieq Shihab Ke Sumatera Utara

JAKARTA  - Koordinator Wilayah Sumatera Utara-Nanggaroe Aceh Darussalam, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Swangro Lumbanbatu menyampaikan penolakan kehadiran Pemimpin Organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Sumatera Utara (Sumut).

Pernyataan ini merupakan usaha GMKI yang ingin berperan aktif menjaga kerukunan dan kedamaian di Sumatera Utara.

"Sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi terjadinya kembali konflik SARA di tengah masyarakat Sumatera Utara yang rukun dan damai serta saling menghormati, dengan ini GMKI menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab ke Medan, Sumatera Utara," ujar Swangro, seperti keterangan tertulis yang redaksi terima pada Rabu (28/12/2012).

GMKI juga mengkhawatirkan adanya pernyataan-pernyataan yang akan disampaikan Habib Rizieq Shihab dalam kunjungannya akan disalahartikan dan multitafsir oleh sebagian masyarakat dan dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik sosial di tengah masyarakat.

Oleh karena itu pihak Kepolisian Sumut harus bertindak tegas dalam perizinan kegiatan yang akan diadakan oleh Habib Rizieq Shihab dan rombongan.

Untuk diketahui Sumut adalah provinsi yang penduduknya terdiri dari beragam suku, agama, etnis, dan golongan. Kemajemukan ini menjadi kekayaan daerah yang selama ini selalu berusaha dijaga dan dihormati oleh setiap masyarakat Sumut.

Beberapa persoalan konflik SARA yang beberapa kali terjadi di Sumut menjadi pembelajaran bagi masyarakat Sumut agar selalu berhati-hati terhadap isu dan provokasi yang coba dihembuskan segelintir kelompok untuk mengganggu kerukunan masyarakat Sumatera Utara.

"Kami juga mengajak semua organisasi masyarakat maupun kepemudaan dan mahasiswa bahkan Instansi pemerintahan Sumatera Utara untuk saling bahu-membahu menjaga kondusifitas dan kerukunan yang ada di tengah masyarakat Sumatera Utara," tambah Swangro.

Swargo juga menambahkan, keberagaman masyarakat Sumatera Utara adalah keunikan yang mereka miliki selama ini dan menjadi salah satu keunggulan dari provinsi Sumatera Utara.

"Mari kita bergotong royong membangun daerah kita dengan selalu berpegang teguh kepada UUD 1945 dan ideologi Pancasila," tukasnya.


(netralnews.com)

Tidak ada komentar