Breaking News

Upah Buruh Desa Rp 1 Juta Jadi Magnet Investor

BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah menetapkan Upah Buruh Desa sebesar Rp 1.005.000 per bulan pada awal 2016. Penetapan itu ternyata menjadi magnet bagi para investor. Setelah penetapan upah buruh desa, tahun ini telah berdiri beberapa pabrik di desa-desa dengan karyawan lebih dari seribu orang.

Penetapan upah buruh desa sebesar Rp 1.005.000 itu dikuatkan lewat Peraturan Bupati Bojonegoro yang berlaku selama lima tahun terhitung 2016. Yang jadi catatan penting, bahwa upah buruh ditempatkan di desa-desa pra-sejahtera. Di antaranya di Kecamatan Kanor, Baureno, Kapas dan Ngraho. ”Ya, lokasinya harus berada di desa pra-sejahtera,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Nakertransos) Bojonegoro, Adi Witjaksono,  Sabtu 12 November 2016.

Menurut Adi, pengusaha yang mendirikan usaha di desa jumlahnya minimal 200 orang. Karena, pendirian pabrik di desa-desa ini, dipilih untuk usaha padat karya. Misalnya, yang sudah berdiri, di antaranya di Desa Bakung Kecamatan Kanor, berupa pabrik sepatu. Lalu, perusahaan bahan makanan dari burung walet yang berdiri di beberapa desa dengan jumlah karyawan lebih dari 500 orang. Juga ada beberapa perusahaan dari Korea Selatan, untuk buka di Bojonegoro. “Daya tariknya tinggi,” katanya.

Jika dibandingkan, upah buruh desa memang berbeda dengan Upah Minimum Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dimana UMK Bojonegoro tahun 2016 sebesar Rp1.462.000 perbulan. Sedangkan Kabupaten tetangga, seperti Tuban sebesar Rp 1.757.000 perbulan dan Kabupaten Lamongan Rp1.573.000.

Sebelumnya, Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengatakan, keuntungan besar bagi investor di Asia yang tertarik menanamkan modalnya di kabupaten ini. Karena selain ada UMK dan UBD yang relatif rendah, Bojonegoro punya akses semakin mudah ke Surabaya dan Jakarta.

Suyoto mencontohkan, Bojonegoro tengah membangun kontainer daratan alias dry port yang bisa terkoneksi dengan Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya. Selain itu Bojonegoro sangat strategis untuk berinvestasi jangka panjang. Karena juga ada jalur rel ganda yang menghubungkan kota-kota penting di Jawa bagian tengah dan utara dari Surabaya-Bojonegoro-Semarang-Cirebon dan Jakarta.


Sumber : tempo.co

Tidak ada komentar