Breaking News

Pulau Listrik Akan Bantu Nyalakan Lampu di Indonesia dari Jarak Jauh

PANTURAPOS - Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Menjadi negara dengan jumlah penduduk lebih dari 255 juta orang, menjadikan pembangunan di Indonesia tidak merata.

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan pembangunan di Jakarta yang begitu cepat, tetapi tidak dengan daerah pelosok. Pasokan listrik dan saluran pipa di Jakarta sudah sangat rapi dan terjangkau oleh semua masyarakat.

Sebaliknya, di daerah atau desa-desa terpencil, tidak semua rumah mendapatkan penerangan listrik yang cukup. Oleh sebab itu, kini pemerintah mencoba untuk memastikan sebagian besar dari penduduk yang tersebar di 18.000 pulau di Indonesia dapat menyalakan lampu di malam hari.

Sekitar 87 persen penduduk Indonesia sudah mendapatkan pasokan listrik. Lalu bagaimana sisanya?

Papua yang merupakan provinsi terbesar saja memiliki tingkat elektrifikasi di bawah 50 persen. Maka dari itu, bulan April lalu, pemerintah ingin membawa kekuatan untuk 97 persen penduduk Indonesia pada 2019.

Hal ini menjadi hampir tidak mungkin karena di Indonesia, tidak bisa hanya membangun beberapa pembangkit listrik besar dan kabel stretch baru di atas air. Menurut CEO GE Power Steve bolze, Indonesia harus benar-benar mencari beberapa solusi cerdik yang mencakup kombinasi antara energi terbarukan, seperti angin dan matahari.

“Mobile power plants dapat dengan cepat dikerahkan cukup banyak. Di mana saja sebagai perangkat lunak, juga membuat sumber pembangkit listrik tradisional berjalan lebih efisien,” ujar Bolze.

Selama ini, Indonesia bergantung pada bahan bakar fosil, seperti gas dan batubara, untuk menghasilkan 80 persen pasokan listrik. Namun, sekarang Indonesia berusaha untuk mengurangi emisi karbondioksida minimal 26 persen pada tahun 2020, sebagai janji dari COP 21.

Hal tersebut membuat pemerintah mengadakan program Indonesia Terang.  Oleh sebab itu, Bolze yang memiliki bisnis di bidang pembuatan turbin dan generator serta menghasilkan sepertiga dari kekuatan listrik dunia, yakin bisa membantu Indonesia.

Bekerja sama dengan PLN, GE Power telah mengirim sepasang mobile power plants ke Lombok untuk meningkatkan produksi listrik. Masing-masing dari pembangkit tersebut sangat efisien, unit yang berbahan bakar gas ini dapat menghasilkan hingga 35 megawatt dan menghasilkan tenaga hanya dalam 30 hari.

Mesin-mesin ini adalah contoh dari intra perusahaan sinergi GE yang disebut “GE Store”. Inti dari pembangkit listrik ini mengandung bagian-bagian dari mesin jet CF6 yang dikembangkan oleh GE Aviation.

Target pemerintah adalah 25 persen dari bauran energi. GE sendiri juga ingin membantu Indonesia memanfaatkan kekuatan lebih dari tujuan energi terbarukan.

Perusahaan ini telah membuat turbin angin, matahari, dan jaringan teknologi. Belum lama ini, GE membantu mengisi listrik dengan panel surya di desa terpencil Himalaya. Proyek tersebut bisa menjadi proyek percontohan untuk bisa diaplikasikan lalu berguna di Papua dan provinsi-provinsi lain di timur Indonesia.

Hal tersebut juga dapat membantu PLN untuk membawa kekuatan untuk lebih dari 12.600 desa yang saat ini terputus dari grid. PLN juga ingin memanfaatkan energi terbarukan dan mengubah desa menjadi pulau listrik dengan grid mikro mereka sendiri.

GE pun sudah siap membantu Indonesia. Bolze telah menandatangani nota kesepahaman dengan Barata Indonesia, sebuah perusahaan milik daerah, untuk memproduksi bagian dari turbin GE dan teknologi lainnya di Indonesia.

Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan program pemerintah, Indonesia Terang, akan segera terwujud di nusantara. (Adv)

Tidak ada komentar