Breaking News

Pembangunan Irigasi Desa Babakan Jaya Di Kerjakan Oleh Pemborong Fiktif

INDRAMAYU - Pembangunan infrstruktur pertanian dalam bentuk tembok penahan tanah ( TPT ), di Dusun kandang haur RT 03 RW 01 , Desa Babakan Jaya kec. Gabus Kabupaten Indramayu jawa barat. Di duga di kerjakan melenceng dari bestek.

Menurut informasi dari sejumlah masyarakat setempat menuturkan ke media Panturapos , “ Program ini awal nya kami mengajukan usulan, kepada Pak Kuwu untuk segera di bangun saluran air di kanan –kiri jalan mengingat di kala musim hujan air menggenang di badan jalan , bahkan sampai masuk ke teras rumah.

Akhirnya dari usulan tersebut dalam proses  memakan waktu kurang lebih satu tahun, barulah sekarang terealisasikan setelah  ada SIDAK  dari salah satu anggota dewan  tingkat II Kab.Indramayu   yaitu   Ibu Siti.

Selang beberapa hari  setelah ada intensi mendadak( Sidak )  barulah terealisasikan , tapi sayang nya  dari pemerintah kabupaten Indramayu  melalui tangan panjangnya dalam bentuk program penunjukan langsung  ( juksung ) , tidak memberikan kejelasan kepada masyarakat setempat.

Cuma dengar katannya sih dari Cipta Karya  yang sebagai pelaksana lapangannya saudara pak Mustofa, itupun tahu berdasarkan informasi dari pekerjanya,sementara bendera yang di gunakan Sub Kontraktor  tidak jelas karena tidak ada papan informasi , sehingaga volume yang dikerjakan fiktif , besar anggaran dan sumber dananyapun tak jelas  ,tapi yang pasti sumberdananya dari uang rakyat, ungkapnya.

Lanjutnya, ” Yang sangat di sayangkan bagi kami ,dalam tekhnik pengerjaannya di kerjakan tidak sesuai standar maksimal ,seperti pengerjaan galian untuk pemasangan pon dasi  sebelum pemasangan lining batu tidak di gali dulu Cuma di bersihkan rumputnya saja, sehingga tidak ada untuk pemasangan batu dasar, pemasangan lining batu Cuma ketinggian 40 cm terhitung dari 0 pasangan.

Pembentukan siaran pada lining batu di kerjakan asal , topi atas / ban-banan dan lacian tidak rapih/ asal jadi. Yang lebih aneh lagi acuan untuk ketinggian pasangan di ambil dari badan jalan naik 15 cm, sehingga setelah jadi saluran terlihat badan jalan tersebut mirip dengan sungai yang sudah di buat ( TPT ) hal inilah yang membuat kecewa bagi kami sebagai masyarakat.

Akibat tidak ada pengawasan  secara langsung selama berlangsungnya pengerjaan, yang seharusnya jalan lebih tinggi dari saluran kok ini malah terbalik,apakah karena tidak  ada konsultan, sehingga pengerjaannya semaunya sendiri? karena tidak ada yang mengarahkan dalam segi tekhnisi nya ,paparnya.

Tambahnya lagi,  “ harapan kami sebagai tokoh masyarakat di dusun ini agar kedepan untuk pembangunan bentuk apapun kalau bisa di kerjakan sistem padat karya  sehing ga kami bisa di libatkan langsung dalan pengerjaanya.

Insya allah,  hasil yang di kerjakan akan lebih baik dari pada pekerjaan  sekarang, karena kalau kami dilibatkan langsung pasti ada rasa tanggung jawab  mengingat yang nantinya kami juga yang menikmati, pungkasnya.


Sementara dari beberapa pamong desa Babakan Jaya ketika ditemui PP di kantor desa nya  menuturkan “ kami tidak tahu pak, ada pekerjaan TPT, di dusun kandang haur, karena tidak ada koor dinasi. Terus terang kalau pekerjaan juksung sudah biasa pemborongnya tidak pernah memberi informasi , awal pengerjaan tidak tahu selesainyapun tidak tahu.jelasnya . ( Casita R )                                                 

Tidak ada komentar