Kata Arbi Sanit, Kalau Ada Ormas Radikal Yang Ngomong Polri Kriminalisasi Ulama, Itu Omong Kosong Saja

JAKARTA – Sejumlah Ormas Islam yang menilai polisi telah melakukan kriminalisasi terhadap sejumlah petinggi mereka disebut sebagai penilaian yang tidak masuk akal.

Pengamat politik Arbi Sanit menyebut, justru sejumlah ormas Islam yang memberi penilaian terhadap Polri itu yang kerap melakukan kriminalisasi dalam bentuk intimidasi atau penggiringan opini melalui sejumlah aksi unjuk rasa berujung anarkis.

“‎Sebenernya politik kriminalisasi bukan dilakukan pemerintah, justru dilakukan kalangan Islam yang aktif selama ini, kaum radikal, kaum ekstrim,” kata Arbi kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Arbi melanjutkan, ancaman pembunuhan terhadap Habib Rizieq Shihab dinilai tak beralasan. Menurut dia, justru Habib Rizieq yang selama ini kerap mengancam dan mengintimidasi orang. Menurut Arbi, salah satu korbannya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Misalnya saja Ahok itu, Ahok itu persis kena kriminalisasi, menurut saya dia gak bersalah, pengadilan yang akan memutuskan. Masalahnya siapa yang mengkriminalisasi, ya kelompok Islam. Termasuk ulama melakukan kriminalisasi,” ungkap pengamat politik senior ini.

“Apalagi kelompok FPI, Hitzbut Tahir, majelis Ulama. Nah itu melakukan Kriminalisasi. Jadi isu kriminalisasi itu apa sebenarnya. Itu omong kosong saja, ” tambah dia.

Pengajar Fisipol Universitas Indonesia ini menuding, ormas-ormas itu kini tengah memainkan isu politik yang seakan-akan memposisikan pihaknya sebagai korban.

“Semua melakukan demi kemenangan politik. Jadi enggak bisa pemerintah dituduh seperti itu. Yang justru yang melakukannya justru kelompok atau ormas Islam. Mereka yang melakukan,” tutup Arbi.

‎Seperti diketahui, beredar kabar di media sosial, Habib Rizieq dan keluarga mengaku tengah dalam ancaman sehingga memilih lari ke ke Arab Saudi. Bahkan, pengacaranya menyebut kalau kliennya itu sudah lama mendapatkan ancaman itu. (ks)