Breaking News

Waduh...!! Anies-Sandi Tunggangi FPI Untuk Lawan Ahok-Djarot Dalam Pilkada DKI Putaran Kedua

JAKARTA – Politik identitas menjadi hal yang serius bahkan berbahaya menjelang pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Menurut Direktur Populi Centre, Usep S. Akhyar, adanya serangan politik identitas yang terjadi di Jakarta dinilainya telah menguntungkan salah satu calon DKI satu.

“Saat ini politik identitas lebih menguntungkan paslon tiga,” kata Usep dalam diskusi bertajuk ‘Potret Intoleransi Jelang Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua’ di Setara Institut, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).

Menurutnya, politik identitas bisa dimanfaatkan oleh setiap paslon jika dilihat dari perilaku paslon dalam mengakomodasinya.

Meski negatif, keberadaan politik identitas justru bisa diputarbalikkan menjadi keuntungan bagi para paslon.

“Paslon tiga (Anies-Sandi) sudah mengakomodasi beberapa kelompok yang merasa punya otoritas, misalnya dia merangkul FPI untuk melawan lawan politiknya,” lanjut Usep.

Berbeda dengan Usep, Wakil ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos justru berbeda pandangan.

Menurutnya, baik paslon Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi, keduanya tidak mengambil keuntungan dalam kemunculan politik identitas yang semakin tajam di Jakarta.

“Meskipun Anies-Sandi seperti melakukan pembiaran karena merasa diuntungkan, tapi siapa sebenarnya yang mendapat keuntungan? Kelompok non parlemen,” ujar Bonar Tigor.

Menurutnya, persoalan yang saat ini harus diwaspadai bukanlah siapa yang diuntungkan, tapi perkembangan politik identitas yang kian menguat.


Hal tersebut juga diamini Usep. “Kalau menguat, ya memang begitu. Dari riset Populi saja, semakin hari kecenderungan itu semakin menguat,” tandasnya. (KS)

Tidak ada komentar