Janji Beberkan Fakta Mencengangkan Soal Pemalsuan Kuitansi Oleh Sandiaga, Fransiska: Tunggu Saja, Sabar

JAKARTA – Fransiska Kumalawati Susilo selaku kuasa dari pengusaha Djoni Hidayat membeberkan nilai uang pembayaran dalam kuitansi yang diduga dipalsukan Sandiaga Uno. Sandiaga dan rekan bisnisnya Andreas Tjahyadi dilaporkan oleh Fransisca.

Menurutnya, akan ada sejumlah fakta mengagetkan terkait kasus yang menjerat Cawagub DKI Jakarta ini.

“Nanti saya kasih lagi fakta-fakta yang mengagetkan, sabar,” kata Fransiska kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Fransiska mengatakan, fakta-fakta itu masih berkaitan dengan status Sandiaga Uno sebagai terlapor perkara penggelapan tanah dan pemalsuan surat.

“Ini bukan terkait Pilkada ya, tapi murni kasus pidana pemalsuan kuitansi pembelian tanah,” tuturnya.

Dalam kuitansi itu disebutkan ditandatangani oleh Djoni Hidayat untuk pembayaran sebidang tanah HM Nomor 258/Kadu seluas 3.115 meter persegi yang terletak di Kelurahan Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada 20 Desember 2012.

“Ho Ing Hing sebagai pihak pembeli, dia yang beli tanahnya,” kata Fransiska.

Sebelumnya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama rekan bisnisnya Andreas Tjahyadi kembali dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Sandiaga dan Andreas dilaporkan atas tuduhan pemalsuan kuitansi pembayaran atas aset tanah.

Sandiaga dan Andreas dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo dengan nomor LP/1427/III/2017/PMJ/Dit.Reskrimum pada Selasa (21/3/2017), atas kasus pemalsuan. Keduanya disangkakan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Fransiska mengatakan, dalam kasus ini ditemukan kuitansi yang menyatakan Djoni Hidayat selaku penerima kuasa atas tanah telah menerima uang dari pihak pembeli lahan. Namun, nyatanya Djoni tidak pernah menandatangani kuitansi, apalagi menerima uang. (KS)