Putaran Kedua Pilkada DKI Bukan Lagi Pertarungan Partai Politik, Tapi Pertarungan Figur ‘Gila Kerja’ Dengan Figur ‘Pandai Berkat – kata’
JAKARTA – Politisi partai Golkar, Nusron Wahid menganggap gelaran pilkada DKI Jakarta putaran kedua sebagai pertarungan dua figur kuat.
Dia menganggap pertarungan yang diprediksi akan mempertemukan Basuki-Djarot dan Anies-Sandi ini bukan lagi masalah partai politik.
“Bahwa pertarungan figur yang gila kerja dengan figur yang pandai berkata-kata, dengan kalimatnya yang sophisticated,” kata Nusron di Gedung DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (17/2/2017).
Menurutnya, jika dalam putaran kedua Pilkada Jakarta mempertemukan Basuki alias Ahok dan Anies, gelaran pilkada Jakarta akan semakin menarik.
Pasalnya, terlepas dari kekuatan partai pengusung dari keduanya, pertarungan tersebut menjadi ajang pembuktian kepada publik.
“Ini menjadi pembuktian antara pekerja workaholic, kerja keras dengan sistematika yang masif, punya impact yang luar biasa dengan kata-kata yang sophisticated. Bisa dibuktikan lebih kuat yang mana,” tandasnya.
Berdasarkan penghitungan form C1 KPU DKI yang dirilis hari ini, Agus-Sylvi memperoleh 17,05 persen suara, Ahok-Djarot mendapat 42,91 persen suara dan Anies-Sandi memperoleh 40,05 persen suara. Berdasarkan hasil itu, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi akan bertemu di putaran kedua karena suaranya belum menyentuh 50+1 persen. (kriminalitas)
Tidak ada komentar