Pengakuan Mengejutkan Mantan Anggota JI Tanggapi Demo 4 November
JAKARTA - Dalam Diskusi Publik bertema Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pligub DKI? di Kantor The Wahid Institute Jakarta, Selasa (1/11) lalu, Konsultan Riset Terorisme Nasir Abbas, menyampaikan terkait aksi demo 4 November. Ada kemungkinan penggiringan opini masyarakat supaya menjadi bagian dari kelompok radikal.
“Masyarakat digalang supaya menjadi bagian dari mereka (kelompok radikal). Masyarakat disebarkan opini dan rumor macam-macam supaya berpihak kepada mereka,” kata pria yang juga mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) ini.
Nasir menambahkan, dalam pandangan mereka, masyarakat tidak perlu semuanya menjadi anggota kelompok radikal, misalnya Jamaah Islamiyah. Tetapi kelompok radikal bisa membuat masyarakat menjadi simpatisan mereka.
Menurut Nasir, dalam batas minimal, masyarakat bisa menjadi orang yang netral, tidak mendukung terhadap pemerintah, tetapi juga tidak peduli. Namun, hal tersebut paling tidak sudah mengurangi jumlah.
“Mereka bisa memunculkan simpatisan demi simpatisan, walaupun para simpatisan itu bukan anggota dari mereka. Tetapi membuat para simpatisan ini mendukung mereka dalam operasi menegakkan negara atau syariat atau mengubah negara ini menjadi negara Islam,” jelasnya.
Nasir meyakini hal itu merupakan bagian dari operasi kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bukan hanya mengandalkan jumlah anggota. Karena hal itu tidak akan cukup bagi kelompok radikal. Oleh karena itu, dukungan masyarakat mereka perlukan. Caranya adalah dengan menggalang kondisi sosial.
Sumber : nu.or.id
Tidak ada komentar