Harga Tabung Gas Melon Meledak, Pemkab Indramayu Diminta Sidak Kebawah
INDRAMAYU - Warga masyarakat Anjatan Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu,di saat sekarang,sedang mengalami krisis gas LPG bersubsidi ,sehingga selalu berebut ketika mobil yang mengangkut gas elpiji datang .
Hal ini menjadi peluang besar bagi pangkalan yang nakal untuk mengeruk keuntungan yang lebih besar dari konsumen tidak peduli bahwa gas tersebut harga penjualannya sudah di atur dalam Peraturan Daerah ( PERDA ),oleh karena itu pemerintah daerah kabupaten Indramayu agar segeralah mengambil tindakan langkah tegas,untuk mengatasi permasalahan ini , yang merujuk ke peraturan menteri ESDM no. 26 tahun 2009 pasal 20 ayat (2) mengatur bahwa LPG bersubsidi ukuran 3 kg di peruntukan hanya penggunaan rumah tangga dan usaha mikro .
Menurut Sayim (60) selaku tokoh masyarakat “ Pemerintah di minta konsisten terhadap harga gas LPG ukuran 3 kg ,sebab kalau tidak akan terjadi pembengkakan anggaran akibat kuota yang sudah di tentukan selalu berkurang dan akan merusak ekonomi masyarakat kalangan menengah kebawah . Oleh karena itu segeralah SIDAK kelapangan dan pantau pihak pertamina untuk penuhi kuota yang sudah di tentukan,serta awasi terhadap Agen dan pangkalan –pangkalan yang menyeleweng terhadap ketentuan harga bila perlu cabut siup nya, biar tidak bisa beroperasi lagi.
Sementara kepercayaan dari pemilik pangkalan yang tidak mau di sebut namanya atas nama kepemilikan Hj.Amah Salamah ketika di tanya awak media pantura pos Menuturkan “ Saya jual se harga Rp 18.000/ tabung ke pedagang eceran Atas perintah pemilik pangkalan, kalau mau tanya lebih jelasnya datang saja ke cirebon , karena Dia rumahnya di sana. Ungkapnya.
Sedangkan johan selaku pegawai PT.Bharata Sakti Persada menyampaikan ke awak media ketika di kantornya “ Memang benar kalau pangkalan tersebut anggota kami dan nanti besok saya akan panggil pemiliknya , langsung kasih peringatan pertama, bila mana kedua kalinya di temukan hal yang sama maka pihak kami akan mencabut siup nya dan tidak kami kirim lagi.
.
Tidak ada komentar