Sumber Api Alam Majakerta, dari ASEAN Games Hingga PON XIX
INDRAMAYU - Api untuk upacara PON XIX diambil dari sumber api alam Desa Majakerta Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Tempat tersebut juga pernah menjadi sumber api untuk ASEAN Games sekitar tahun 1960-an.
Proses pengambilan api untuk PON XIX akan dilakukan besok, Senin, 5 September 2016 sekitar pukul 07.00 WIB. Pengambilan api rencananya dilakukan oleh satu regu tentara dari Balatyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 14. Api kemudian dibawa ke Pendopo Kabupaten Indramayu. Upacara penyerahan obor akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
“Dahulu api alam dari Majakerta juga digunakan untuk obor Asean Games tahun 1960-an. Jadi ini seperti napak tilas zaman dulu,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Periwisata Kabupaten Indramayu Odang Kusmayadi.
Ia mengatakan jarak dari monumen api Desa Majakerta Kecamatan Balongan hingga Pendopo Bupati Indramayu mencapai 12 kilometer. Ia memperkirakan waktu tempuh dengan berlari maraton selama sekitar dua jam.
Bupati Indramayu Anna Sophanah merasa terhormat daerahnya menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan PON kali ini. Seusai melakukan pemantauan ke monumen api Desa Majakerta dan meresmikannya, bupati mengaku optimistis pelaksanaan prosesi pengambilan api PON di daerahnya berlangsung lancar.
Ia mengakui sumber api alam di desa tersebut sempat padam selama lebih dari 10 tahun karena saluran gas dari dalam tanahnya tersumbat. “Setelah melihat api yang sudah menyala seperti itu, kita optimis akan lancar,” kata Anna menegaskan.(Sumber Pikiran Rakyat)
Proses pengambilan api untuk PON XIX akan dilakukan besok, Senin, 5 September 2016 sekitar pukul 07.00 WIB. Pengambilan api rencananya dilakukan oleh satu regu tentara dari Balatyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 14. Api kemudian dibawa ke Pendopo Kabupaten Indramayu. Upacara penyerahan obor akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
“Dahulu api alam dari Majakerta juga digunakan untuk obor Asean Games tahun 1960-an. Jadi ini seperti napak tilas zaman dulu,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Periwisata Kabupaten Indramayu Odang Kusmayadi.
Ia mengatakan jarak dari monumen api Desa Majakerta Kecamatan Balongan hingga Pendopo Bupati Indramayu mencapai 12 kilometer. Ia memperkirakan waktu tempuh dengan berlari maraton selama sekitar dua jam.
Bupati Indramayu Anna Sophanah merasa terhormat daerahnya menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan PON kali ini. Seusai melakukan pemantauan ke monumen api Desa Majakerta dan meresmikannya, bupati mengaku optimistis pelaksanaan prosesi pengambilan api PON di daerahnya berlangsung lancar.
Ia mengakui sumber api alam di desa tersebut sempat padam selama lebih dari 10 tahun karena saluran gas dari dalam tanahnya tersumbat. “Setelah melihat api yang sudah menyala seperti itu, kita optimis akan lancar,” kata Anna menegaskan.(Sumber Pikiran Rakyat)
Tidak ada komentar