Breaking News

Jumlah Penerima Kartu Tani Di Indramayu Masih Sedikit

INDRAMAYU - Kementrian Pertanian membuat program kartu tani bagi para petani di dua daerah, yakni Indramayu Jawa Barat dan Sleman Yogyakarta. Pelaksana tugas Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangan Daerah Indramayu, Agus Mulyono menjelaskan kartu tersebut sebagai identitas bagi para petani yang akan diberi bantuan pemerintah.

Menurut informasi dari Dinas Pertanian setempat, Agus menyebut jumlah penerima kartu tani selama lima tahun ke depan di Indramayu sebanyak 23 ribu orang. “Hingga lima tahun ke depan target penerimanya sebanyak 23 ribu orang. Tahun ini baru tersalurkan 7.000 di antaranya,” kata dia, Senin, 29 Agustus 2016.

Ia menjelaskan, kartu tani berbeda dengan asuransi pertanian yang sudah ada. Agus menegaskan kartu tersebut nantinya digunakan untuk menerima bantuan perrtanian dari kementrian terkait tanpa dipungut biaya. Program tersebut diakui baru terfokus di dua daerah, salah satunya Indramayu.

Menurut pengetahuannya, petani di Indramayu didominasi penggarap atau buruh tani. Para petani yang menerima kartu tersebut tersebar di 31 kecamatan wilayah Indramayu. “Program kartu tani ini merupakan pengembangan dari asuransi usaha tani padi, ada syarat-syarat lagi untuk mendapatkan kartu ini,” kata Agus.

Salah satu persyaratannya, kata dia seperti penggarap yang bekerja minimal untuk dua hektar sawah dan sebagainya. Ia membandingkan, kartu tani dalam aplikasinya sama seperti Kartu Indonesia Sehat atau Kartu Indonesia Pintar. Agus mengatakan penjelasan yang lebih rinci ada di dinas terkait.

Menanggapi program tersebut, Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Indramayu Sutatang menganggap jumlah penerima kartu tani di Indramayu harusnya lebih banyak. Ia beralasan, jumlah petani di daerahnya lebih banyak dari daerah lain sesuai dengan luas area pertaniannya.

Dari pengamatannya selama ini, terdapat setidaknya 30 ribu hektar sawah di Kabupaten Indramayu yang selalu terkena puso setiap tahun. Jumlah tersebut menurutnya bisa jadi pertimbangan kementrian dan dinas pertanian dalam menentukan jumlah penerima kartu tani.

“Kalau bisa ditambah jumlahnya karena bila dihitung dari 30 ribu hektar sawah yang sering puso itu saja, jumlah petani yang terkena dampaknya mencapai 60 ribu petani,” kata Sutatang menjelaskan. Ia menyebut jumlah kelompok tani di daerahnya saat ini mencapai sekitar 2.000 kelompok. Sebagian di antaranya diakui masih memerlukan bantuan pemerintah.

Dengan jumlah penerima kartu tani yang sedikit, ia khawatir bisa menimbulkan kecemburuan petani lain yang tidak mendapatkannya. Lebih lanjut, Sutatang juga berharap program kartu tani bisa benar-benar tersalurkan kepada sasarannya. (Sumber Pikiran Rakyat)

Tidak ada komentar