Kantor PWI Garut Dibobol Maling

Kejadian ini tepatnya terjadi di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Garut, yang berada di wilayah Simpang Lima di Jalan Pembangunan Kabupaten Garut, pada Minggu (27/9/2015).
"Pintu utama dalam keadaan tergembok, dan hingga jam 03.00 sebelumnya keadaan masih ramai, karena di depan Kantor PWI masih banyak pemuda yang masih balapan motor, sehingga saya kira kejadian terjadi pada saat sesudah itu atau waktu subuh," kata Rendi Rahadian di lokasi.
Rendi mengatakan bahwa dialah yang pertama mengetahui bahwa kantor ini dibobol maling, setelah datang ke kantor sekitar pukul 09.00 pada Minggu (27/9/2015). saat dirinya mencoba mengambil tas miliknya yang ditinggal di kantor ini, namun saat mencari tasnya, ternyata tidak ada.
"Saya juga kaget setelah sadar tas saya hilang, ternyata sejumlah fasilitas lain pun raib, seperti monitor-monitor komputer, dua buah TV dan lainnya, begitu pula sebuah kamera SLR dan dua buah lensa panjang milik Noto Wibowo wartawan dari 9 TV," katanya.
Rendi juga menjelaskan setelah mengetahui kejadian ini, dia langsung menghubungi pihak Kepolisian, dan tak lama anggota Kepolisian Resor Garut pun datang untuk lakukan olah TKP.
"Setelah polisi lakukan olah TKP ternyata ada pecahan kaca di jendela samping sehingga diduga pelaku masuk lewat jendela samping dengan cara menghancurkannya terlebih dahulu, hal ini terjadi dikarenakan semua pintu di kantor ini terkunci rapat," ujarnya
Sementara itu Ketua PWI Garut, Aep Hendy yang merupakan wartawan dari Grup Pikiran Rakyat yaitu Kabar Priangan, menyesalkan kejadian nahas ini, padahal kata dia kantor PWI Kabupaten Garut, berada di tengah kota dan tidak pernah sepi dari orang yang lewat.
"Mungkin terjadi saat keadaan sangat sepi, dan pelaku ini sudah lama mengincar kantor ini, karena hebatnya si pelaku bisa tahu bahwa di kantor sedang tak ada yang menginap, padahal biasanya setiap hari beberapa wartawan menginap disini," ujarnya di tempat yang sama.
Belum lagi kata dia, barang-barang yang raib ini, sebagian merupakan sumbangan langsung dari Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, "Saya merasa tidak enak kepada Pak Gubernur karena ini sumbangan beliau untuk memajukan Pers Garut," katanya.
Sementara saat disinggung jumlah kerugian yang diderita, Aep mengatakan bahwa kerugian diperkirakan hampir mencapai Rp 30 juta akibat kejadian tersebut.
"Yang mahal itu kamera SLR milik saudara Noto belum lagi lensa-lensanya yang bisa lakukan zoom puluhan kali lipat, dan saudara Noto pun kini terpaksa belum bisa meliput karena kamera tersebut merupakan modal utama dia meliput peristiwa-peristiwa di Kabupaten Garut," ujarnya.
Dari data yang dihimpun di lokasi, bahwa barang yang hilang adalah 3 buah monitor komputer berjenis LCD 15 Inci, sebuah TV LCD 29 Inci, sebuah TV merk Sony 14 Inci, kamera SLR berikut dua buah lensa panjang, dan sebuah tas yang berisi dompet, KTP, SIM, STNK, atas nama Rendi Rahadian.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Garut Arif Rachman mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas kasus pembobolan Kantor PWI Perwakilan Kabupaten Garut. "Saya sudah memerintahkan Kasatreskrim Polres Garut untuk segera melakukan olah TKP. Kasus pembobolan kantor PWI saat ini sedang kami tangani," ujarnya.
BalasHapusmari bermain bersama kami di ION QQ
banyak hadiah dan bonus yang menanti anda.
depo/wd minimal 15.000 tidak ada batasan maksimal wd,berapapun anda menang akan kami bayar,di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot)
pin BB 58ab14f5.
Ayo daftarkan diri Anda di F*a*n*s*B*E*T*I*N*G :)
BalasHapuspin bbm 5-E-E-8-0-A-F-E