Nah Loh...!!! BW Jadi Staf Gubernur Anies, Ray Rangkuti: "Ya berarti level politiknya cuma segitu"
DETIKWARGA -
Pengamat politik Ray Rangkuti 'menertawakan' mantan pimpinan KPK, Bambang
Widjojanto yang kini ditunjuk sebagai Ketua Komite Pencegahan Korupsi Pemprov
DKI.
Baginya, jabatan di bawah Gubernur Anies Baswedan itu
dinilai tak sebanding dengan status Bambang sebagai mantan penegak hukum yang
ditakuti.
"Itu selera orang ya. Kalau BW seleranya jadi staf
khusus Gubernur ya gimana ya. Itu memang hak dia. Soal selera juga. Dari
komisioner KPK, tiba tiba menjadi staf gubernur. Itu kan selera politiknya ya
levelnya segitu. Mantan pimpinan KPK jadi staf khusus Gubernur," kata Ray
seraya terkekeh saat berbincang dengan Kricom di Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Ray gagal paham kenapa Bambang yang seharusnya bisa
mendapatkan jabatan negara yang lebih prestisius, mau berada di bawah posisi
Anies.
"Saya enggak punya saran apa-apa. Kan dia memang
memilih level politiknya segitu. Saya pikir apa (jadi menteri atau dubes),
ternyata level politiknya hanya segitu," tambah Ray.
Direktur Lingkar Madani Indonesia ini menambahkan, jika
Bambang nyaman bersama Anies - Sandiaga Uno, hal itu sah-sah saja. Meski dia
pernah menjadi bagian dari tim suksesnya selama Pilkada DKI lalu.
"Mungkin wajahnya yang selama ini dikenal sebagai
bagian civil society pada kasus ini enggak kena. Dia dalam kasus ini
berpolitik," ujar Ray.
Terkait dengan gaji yang fantastis, Ray menyarankan agar
Bambang dan sejumlah anggota tim lainnya segera melakukan klarifikasi agar tak
menimbulkan persepsi negatif di mata publik.
"Itu yang perlu diklarifikasi sama Bambang, apakah dia
terima gaji itu. Kalau dia terima, mekanisme gajinya seperti apa dan dari mana
sumbernya," tutup Ray.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
resmi membentuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di bidang
pencegahan korupsi dengan nama Komite Pencegahan Korupsi (Komite PK) di Balai
Kota, Rabu (3/1/2018).
Anies merasa bersyukur bahwa di awal tahun, Pemprov DKI
Jakarta telah berhasil membentuk TGUPP di bidang pencegahan korupsi yang
dinamai PK Korupsi.
Adapun agenda utama dari Komite PK adalah di bidang tata
kelola pemerintahan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Komite PK sendiri
diketuai oleh mantan pimpinan KPK periode 2011-2015, Bambang Widjojanto.
Sementara anggota komite PK terdiri dari aktivis HAM
Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen (purn) Oegroseno, Peneliti
Tata Pemerintahan Tatak Ujiyati, serta Muhammad Yusuf. (kricom)
Tidak ada komentar